( PRAKTIKUM V ) KELOMPOK 1 : GEOPROCESSING
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS
GEOPROCESSING
Dosen Pengampu : Putu
Perdana Kusuma Wiguna, SSi, M.Sc
Disusun Oleh :
Nindya Oktaviani (2006541033)
Wilda Amelissa Lumban Tobing (2006541034)
Yuliatin Rahman (2006541035)
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
UDAYANA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.1 Latar Belakang
Geoprocessing adalah kemampuan GIS untuk analisis data dan mengaplikasi fungsi-fungsi pada data spasial. Geoprocessing perlu input data, lalu melakukan operasi pada data tersebut, dan menghasilkan data baru atau data turunan. Geoprocessing akan membantu dalam memperbaiki, mengatur dan menganalisa informasi geografi untuk membuat keputusan. Berbagai ekstraksi informasi pada data pada umumnya menggunakan geoprocessing. Proses geoprocessing diberlakukan terhadap satu data spasial dengan dasar batasan pada data spasial lainya. Proses ini akan menghasilkan satu data spasial baru yang merupakan hasil proses geoprocessing tersebut (Renyut et al. 2018.
Penginderaan jauh terdiri atas pengukuran dan perekaman terhadap energi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi dan atmosfer dari suatu tempat tertentu di permukaan bumi. Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau fenomena dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa melakukan kontak langsung terhadap objek, daerah atau gejala yang dikaji. Pengerjaannya dilakukan dengan berbagai wahana antariksa, diantaranya pesawat terbang, radar maupun satelit. Penginderaan jauh digunakan karena manfaatnya yang dapat mengamati sifat fisis laut tanpa harus langsung datang ke objek yang diamati (Maryoni dan Suprayogi, 2017).
Geoprocessing merupakan proses pengolahan data-data spasial yang terintergrasi dengan data base dan display. Sedangkan fungsi lainnya merupakan aplikasi tingkat lanjut pada QGIS . QGIS dalam geografi dapat mempermudah dalam menemukan letak suatu lokasi. QGIS merupakan salah satu diantara sekian banyak perangkat lunak yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis, sedangkan Geoprocessing merupakan komponen penting yang sering digunakan dalam GIS, (Qossam et al. 2020).
SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan datadata yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. Dalam pengolahan peta yang terdapat pada QGIS terdapat geoprocessing. Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (GIS) merupakan sistem informasi yang mempunyai kemampuan untuk memasukan, menyimpan, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data geografis atau data geospatial dalam mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan (Sugiarto, 2010).
Perkembangan teknologi SIG hingga saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan kemampuannya untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk data dan informasi ke dalam sistem yang bereferensi geografi. Informasi tersebut kemudian dijadikan sebuah kebijakan dalam pengambilan suatu keputusan dalam perencanaan maupun pengelolaan dalam pemanfaatannya. Analisis utama data iklim yaitu suhu dengan bantuan sistem informasi geografi. Kemampuan tersebut mengakibatkan sebuah data maupun informasi dapat disajikan secara efisien dan efektif ke dalam bentuk peta (Zhang et al. 2020).
2. 1.2 Tujuan Laporan
Untuk mengetahui apa itu pengertian dan cara geoprocessing (intersect, clip, union, buffer dan dissolve) dari data-data spasial terlampir
3. 1.3 Manfaat Laporan
Untuk mengetahui pengertian dan cara geoprocessing (intersect, clip, union, buffer dan dissolve) dari data-data spasial terlampir di dalam qgis 3.26.3 dan juga dengan adanya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi panduan dalam pengunaan dalam qgis 3.26.
METODE
PENELITIAN
2.1 Alat
dan Bahan
Alat :
- Laptop
- Aplikasi Qgis 3.26
- Mouse
Bahan :
1. Peta
data geoprocessing yang telah diberikan
2.2 Prosedur
Kerja
1. Melakukan Persiapan
2. Proses Pelaksanaan
3. Hasil dan Penyusunan Laporan Praktikum
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Geoprocessing
Geoprosessing adalah salah satu operasi dalam SIG yang berfungsi untuk manipulasi data. Geoprocessing perlu input data, lalu melakukan operasi pada data tersebut, dan menghasilkan data baru atau data turunan. Geoprocessing akan membantu dalam memperbaiki, mengatur dan menganalisa informasi geografi untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, berbagai ekstraksi informasi pada data pada umumnya menggunakan geoprocessing.
Geoprocessing adalah kumpulan
fungsi-fungsi yang terhubung dengan sistem QGIS dan melakukan operasi dengan
didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input, geoprocessing ada 6 fungsi
yakni dissolve, merge, clip, intersect, union, assign data. Fungsi-fungsi
Geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari fungsi Buffer.
Proses
geoprocessing sendiri terbagi menjadi input, proses dan ouput. Dimana data akan
masuk (input) dan akan dilakukan proses analisis dan akan mengeluarkan output
berupa shapefile baru. Dalam software QGIS fungsi geoprocessing paling umum digunakan.
Geoprocessing sendiri dapat digunakan untuk mengelola, menentukan serta
menganalisa suatu informasi untuk dijadikan dapat dijadikan suatu informasi
terbaru. Geoprocessing memiliki kemampuan untuk dapat menganalisis data dan
mengaplikasikan fungsi tersebut pada data spasial (Kristiyanto et al. 2017).
Geoprocessing
adalah komponen yang menjadi bagian dari studi area dan yang paling kuat dalam
SIG, geoprocessing dapat menentukan, mengelola, dan menganalisa informasi untuk
dijadikan sebuah keputusan. Geoprocessing menjadi bagian yang sangat penting
bagi perusahaan yang menggunakan SIG. Tidak terhitung jumlah tugas
geoprocessing yang dilakukan dalam sehari. Fungsi geoprocessing yang pada
umumnya sering dipakai adalah clip, intersect, buffer, dissolve, merge dan
union (ESRI, 2006 dalam Hawi et al. 2018).
Geoprocessing
adalah salah satu proses dalam SIG yang digunakan untuk mengolah atau melakukan
analisa terhadap data spasial, dimana pada akhirnya akan menghasilkan data dan
informasi yang baru. Geoprocessing dibedakan menjadi dua kategori yakni
geoprocessing vector dan geoprocessing raster. Geoprocessing vector adalah
teknik-teknik geoprocessing yang dimplementasikan pada struktur data vektor. Sedangkan
geoprocessing raster adalah teknik-teknik geoprocessing yang dimplementasikan
pada struktur data raster. Contoh dari teknik geoprocessing vector adalah
clipping, buffering, splitting, merging, dan overlay vector (Marjuki, 2014).
Teknik
geoprocessing yaitu kemampuan pendekatan penggunaan Geographic Information
System (GIS) untuk analisis data dan mengaplikasi pada fungsi-fungsi data
berbasis spasial. Geoprocessing merupakan suatu sekumpulan tools yang digunakan
untuk mengubah informasi dan dapat menghasilkan informasi geografis baru dari
data yang sudah terlebih dahulu dikumpulkan. Geoprocessing dapat melakukan
proses pengolahan data-data spasial yang dapat terhubung dengan data base dan
display.
2. Fungsi dari Geoprocessing
Umumnya fungsi geoprocessing yang paling sering dipakai yakni buffer, merge, union clip, intersect dan dissolve. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain (Hawi et al. 2018).
1.
Clip
Fungsi clip digunakan untuk memotong peta dengan
bentuk potongan berdasar bentuk objek dari peta yang lain. Operasi clip
digunakan untuk memotong atau Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografi –
Muhammad Raad Assidiqy 19 menggunting theme. Namun atribut dari input theme
tidak berubah, hanya bentuk featurenya saja yang mengikuti bentuk theme
pemotongnya. Theme pemotong (clipper) harus theme polygon, sementara input
theme bisa theme dengan tipe point, polyline maupun polygon. Clip bertujuan
untuk menentukan areal pada input yang berada di dalam areal Clip Feature.
Tidak ada atribut yang berpindah dari Clip Feature ke output.
2.
Intersect
Intersect digunakan untuk memotong input theme dan
secara otomatis mengoverlay antara theme yang dipotong dengan theme
pemotongnya, dengan output theme memiliki atribut data dari kedua theme
tersebut. Pada operasi ini kedua theme baik input theme maupun intersect theme
harus merupakan theme dengan tipe polygon. Tujuan dari menu ini adalah
menentukan areal yang overlapping antara fitur input. Output yang dihasilkan
adalah fitur yang ada di kedua input masing-masing.
3.
Union
Operasi union digunakan untuk meng-overlaykan dua
theme. Output theme yang dihasilkan merupakan gabungan dari kedua features,
berikut atribut datanya. Pada operasi ini kedua theme baik input theme maupun
overlay theme harus merupakan theme dengan tipe polygon. Menu ini bertujuan
untuk menentukan areal yang berada pada salah satu layer saja atau kedua atau
beberapa layer. Semua fitur yang ada pada layer akan menjadi output. Union
dapat dilakukan pada dua atau lebih layer.
4. Dissolve
Dissolve merupakan fungsi pada geoprocessing yang mencakup pembuatan peta arahan. Mengaplikasikan gabungan data hasil dari proses intersect dan penambahan beberapa field, dissolve mengkomodir keseluruhan data untuk pembuatan bentuk data yang lengkap namun memiliki tujuan yang sama. Sebagai contohnya, apabila dala pembuatan peta arahan kota malang, maka diperlukan data administrasi kota malang, peta jenis tanah kota malang, peta kemiringan lereng kota malang, dan peta curah hujan kota malang. Sehingga dalam data atributnya mencakup tiga bentuk data tersebut, ditambah dengan data mengenai rekomendasi atau arahan seperti kawasan penyangga, kawasan lindung, kawasan budidaya tanaman tahunan, dan kawasan budidayan semusim dan pemukiman. Sehingga penentuan bentuk-bentuk kawasan yang ada pada suatu peta memang didasarkan atas banyak factor diatas.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 DATA
1. POI Denpasar dan Kecamatan Denpasar Barat
2. Jalan Denpasar
3. Kelurahan Denpasar4. Kecamatan Denpasar Selatan
3.2 TUTORIAL
1.
Clip POI
Denpasar (titik) dengan batas Kecamatan Denpasar Barat (polygon)
Klik Layer>add layer>add vektor layer>vector database untuk menambahkan data POI Denpasar dan Kecamatan Denpasar Barat lalu klik kiri lalu akan muncul Processing toolbox>pilih vector overlay >pilih menu Clip>Klik kiri.
Setelah window clip terbuka, klik input layer > pilih POI_Denpasar_Pendidikan-UTM> setelah selesai, klik Overlay layer>pilih Kecamatan_DenBar_UTM.
5. Intersect antara batas kecamatan Denpasar Barat dengan Landuse Kota Denpasar
Klik Layer>add layer>add vektor layer>vector database untuk menambahkan data batas Kecamatan Denpasar Barat dan Landuse Kota Denpasar, lalu klik kiri dan akan muncul Processing toolbox>pilih vector overlay >pilih menu Intersect>Klik kiri. Setelah window Intersect terbuka, klik input layer kecamatan_DenBar_UTM> DPS-P_Lahan. Untuk menyimpan, pada Intersection klik Save to File dan beri nama lalu save. Setelah fase saving selesai, klik Run dan kembali ke layar utama. Untuk hasilnya seperti gambar dibawah ini.
Berdasarkan hasil kerja praktikum maka
dapat disimpulkan bahwa geoprocessing merupakan suatu proses pengolahan data
peta kedalam bentuk yang baru tanpa mengubah atribut apapun yang ada
didalamnya, baik peta dasar maupun peta tematik, namun hanya memproses seperti
menumpangtindihkan, menggabungkan, dan memotong. Sedangkan fungsi dari masing
masing geoprocessing berbeda-beda satu sama lain. Clip berfungsi sebagai
pemotong atau proses cropping suatu peta agar menjadi bagian lebih kecil namun
data yang dilakukan pemotongan tidak mengalami perubahan atribut apapun,
intersect merupakan proses pemotongan data peta menggunakan input pemotong
tertentu, sekaligus mengoverlay menggunakan input pemotong, union merupakan
proses penggabungan dua tema tertentu agar menghasilkan bentuk overlay
tertentu, merge adalah penggabungan dua peta atau lebih dengan memerhatikan
susunan atributnya, sedangkan dissolve adalah proses pencampuran beberapa jenis
dan tema peta melalui penambahan field atau ruang yang biasanya digunakan sebagai
pembuatan peta arahan atau rekomendasi tertentu.
4.2 Saran
Dalam proses pembuatan
geoprocessing diperlukan ketelitian dan fokus yang baik agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Puturuhu, Ferad.
Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Evaluasi Penggunaan Lahan Terhadap
Arahan Pemanfaatannya Di DAS Waijari (Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 9
No. 1 (2009) p: 13-19). Program studi Ilmu tanah Fakultas Pertanian Universitas
Pattimura.
Tidak ada komentar