(PRAKTIKUM II ) KELOMPOK 1: GEOREFERENCE AND DIGITASI
GEOREFERENCE AND DIGITASI
LAPORAN SIG
CARA
GEOFORENCING
Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, SSi, M.Sc
Disusun Oleh :
Nindya Oktaviani (2006541033)
Wilda Amelissa Lumban Tobing (2006541034)
Yuliatin Rahman (2006541035)
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Sistem Informasi Geografis
(SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sistem informasi pemetaan
berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil
kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis
atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan
dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainnya yang membuatnya menjadi berguna
berbagai kalangan.
Proses pembuatan peta selalu dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jenis data yang kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan informasi yang utuh. Data-data yang ada pun memiliki format yang beragam bisa berbentuk gambar, scan peta, foto, dll. Untuk menggabungkan informasi dari setiap data tersebut maka perlu disesuaikan posisinya semirip mungkin dengan kondisi riil di lapangan. Itulah yang disebut dengan georeferencing yaitu memastikan bahwa tiap titik lokasi sudah sesuai dengan titik koordinat yang sebenarnya.
Tujuan
Laporan
1. Untuk
mengetahui langkah kerja pemberian koordinat pada data spasial ke salah satu system
koordinat yang tersedia.
2. Untuk menenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
3.
Manfaat
Laporan
Untuk mengetahui cara-cara menggeoforencing di dalam QGIS 3.26.3 dan juga dengan adanya
laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan
menjadi panduan dalam pengunaan dalam QGIS
3.26.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetian Georeferencing
Georeferencing
merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau
image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan
proyeksi tertentu. Proses ini diperlukan ketika akan melakukan input data
berupa data raster (hasil scan) ke dalam SIG (QGIS).
Seperti pada teorinya, keindahan GIS adalah
informasi baru yang dihasilkan ketika kita menyatukan data dari berbagai sumber
berdasarkan kerangka lokasi. Disinilah manfaat dari GIS yaitu dapat mengolah
data yang mungkin terdaftar dalam suatu sistem referensi geografis dan untuk
menciptakan asosiasi yang berguna dengan informasi lainnya. Salah satunya
adalah georeferencing untuk memindai
peta, foto udara dan sistem CAD file sehingga nilai mereka dapat dikalikan
melalui asosiasi dengan data lainnya.
2. Tentang Geoforencing
Geometrik citra
adalah korelasi antara koordinat suatu obyek (x,y) pada citra dengan koordinat
(X,Y) pada permukaan bumi. Dalam pekerjaan koreksi geometrik, terdapat satu
tahap yang dikenal dengan nama rektifikasi. Rektifikasi adalah suatu proses
untuk memproyeksikan citra yang ada ke bidang datar dan menjadikan bentuk
konform (sebangun) dengan sistem proyeksi peta yang digunakan, juga terkadang
mengorientasikan citra sehingga mempunyai arah yang benar (Erdas, 1991).
Koreksi geometrik
diperlukan untuk menghilangkan distorsi geometrik pada citra dan untuk
mendapatkan hubungan antara sistem koordinat citra (baris,kolom) dengan sistem
koordinat proyeksi. Koreksi ini merupakan proses transformasi koordinat
titik-titik pada citra yang masih mengandung kesalahan geometrik menjadi citra
yang benar.
Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol lapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol lapangan ini dapat diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS atau interpolasi dari peta dasar yang sudah ada. Banyaknya titik kontrol yang harus dibuat tergantung pada kompleksitas dari bentuk transformasi polynomial yang akan digunakan untuk mengubah dataset raster ke dalam koordinat peta. Untuk hasil rektifikasi yang baik, harus disebarkan secara merata titik kontrol dibandingkan dengan hanya memusatkannya dalam satu area.
Ada beberapa alasan untuk
melakukan rektifikasi, antara lain:
· Untuk perbandingan sebuah pixel dalam beberapa aplikasi seperti perubahan yang terjadi atau pemetaan kelembaman panas
· Untuk membangun basis data sebuah pemodelan SIG
· Untuk identifikasi sampel yang mengacu pada koordinat peta
· Untuk membuat peta foto yang berskala tepat
· Untuk keperluan tumpang susun (overlay) sebuah citra dengan data vector
· Untuk membedakan sebuah citra dalam berbagai skala dan membuat mosaik citra
· Untuk meningkatkan ketepatan hitungan jarak dan luas pada citra
· Berbagai aplikasi lain yang membutuhkan identifikasi sebuah lokasi geografis secara teliti.
3. Pengertian Digitasi Peta
Digitasi didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Pada objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster akan menjadi objek-objek vektor. Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi kedalam sebuah bidang datar dalam computer. Atau dapat disebut sebagai pengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:
a.
Data Image Raster
-
Peta Analog (Hard Data) Adalah
sumber data peta yang digunakan untuk digitasi secara manual menggunakan alat
tambahan yaitu meja digitasi. Contoh data ini adalah: atlas atau peta (bentuk
kertas)
-
Image Remote Sensing (Soft
Data) adalah data yang didapat dari pencitraan jarak jauh seperti citraan
satelit dan Citraan Udara.
-
Image Scanning (Soft Data)
adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta analog
lainnya.
Syarat-syarat memilih data Image
Raster, yaitu:
-
Memiliki Koordinat Acuan yang
Jelas dan akurat
-
Memiliki Skala Memililiki
Bagian dan Batas (Boundary) jelas
-
Arah Utara yang Jelas
b.
Data Tabular
-
Manual table adalah data
tabular yang memiliki instrument koordinat yang dapat digunakan sebagai acuan
pembentukan image vector (object/feature). Sebagai contoh, table yang memiliki
instrument koordinat X dan Y seperti dibawah ini.
id |
koorX |
koorY |
Nama |
1 |
110.95262523 |
-7.54685445 |
Lumpo |
2 |
110.65845454 |
-7.98654545 |
Tegal Rejo |
c. Setiap GPS memiliki karakteristik dalam pengambilan data dan penampilan data kedalam computer. Data hasil pengukuran lapangan, contoh datanya yaitu data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb, yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut.
Konsep dasar lainnya yang perlu
diperhatikan dalam melakukan digitasi adalah Mengenal Koordinat, Map
Projection. Koordinat adalah satuan untuk menentukan titik lokasi suatu
objek/keadaan dalam bumi. Terdapat 3 satuan utama koordinat yang sering
digunakan dalam peta, yaitu:
-
Decimal Degree (DD), merupakan
satuan umum dalam peta.
- Degree Minute Second(DMS),
merupakan suatu koordinat untuk menempatkan daerah menggunakan perbedaan waktu,
bahkan dignakan untuk menentukan perbedaan waktu dari suatu daerah dengan
daerah lain.
- Universal Tranvers Mercator, merupakan satuan
koordinat berdasarkan satuan jarak dan berhubungan dengan proyeksi yang
digunakan, yaitu konversi UTM. Map Projection adalah suatu cara dalam usaha
menyajikan dari suatu bentuk yang mempunyai 3 dimensi (Bola) ke dimensi datar.
2. 4. Metode digitasi
Proses digitasi secara
umum dibagi dalam dua macam:
1.
Digitasi menggunakan digitizer
(zaman dulu tepapi kini hampir tidak lagi)
Digitasi ini merupakan cara digitasi kuno, yang mana dalam
proses digitasi memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.
2.
Digitasi onscreen di layar
monitor
Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah
dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk
dikoreksi apabila terjadi kesalahan. Digitasi onscreen biasanya dilakukan pada
atau dibantu oleh suatu base-layer yang punya referensi spasial, misalnya citra
satelit.
BAB III
PEMBAHASAN
A. GEOREFERENCING
Berikut langkah-langkah georeferencing pada data Kota Denpasar:
- Pertama masukkan data menggunakan menu browser
- Kemudian pilih menu layer dan Georeferencer
- Setelah itu klik menu "Open Raster" dan pilih data peta yang ingin di Georeference.
- Peta akan muncul lalu zoom hingga ketemu titik koordinat yang diinginkan.
- Klik "Add Points" letakkan di titik koordinat lalu klik kanan maka akan muncul menu "Enter Map Coordinate" dan isi angka X dan Y.
- lalu pada Target CRS dapat tekan Select CRS, kemudian klik "Filter" lalu tulis jenis filenya (Contoh: 32750) |
B. DIGITASI
Berikut merupakan cara digitasi pada Kota Denpasar daerah Desa Dangin Puri Kelod:
- Pertama, pilih menu layer kemudian pilih create layer. Setelah itu tekan New Shapefile Layer
- Setelah itu berikan nama contohnya "Jalan". Lalu pilih Geometry type LineString
- - Selanjutnya klik gambar pensil pada menu
di atas kemudian klik add line feature. Kemudian pilih jalan yang diinginkan
klik kiri kemudian Tarik sesuai garis jalan. Selanjutnya klik kanan dan OK.
- - - Berikut hasil akhirnya.
- - Kemudian, untuk membuat titik lokasi
caranya masih sama pilih menu layer, lalu create layer, klik New
Shapefile Layer. Untuk geometry type
nya point, dan pilih type abc text tekan add to fields. Klik OK.
- - Kemudian, caranya sama dengan jalan pilih gambar pensil klik add point feature. Kemudian pilih lokasi yang ingin diberikan nama dan titik.
- - Berikut merupakan hasil
akhir dari pembuatan titik lokasi pada kantos pos dan telkom.
-
- S- Selanjutnya untuk
terakhir membuat daerah/wilayah. pilih menu layer, lalu
create layer, klik New
Shapefile Layer. Untuk geometry type
nya polygon, dan pilih type abc text tekan add to fields. Klik OK.
- - Berikut hasil akhir dari digitasi Desa
Danginpuri Kelod. Garis hijau merupakan jalan, Garis merah merupakan wilayah
serta label titik lokasi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Quantum GIS atau
QGIS merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG)
berbasis open source dengan lisensi di bawah GNU General Public License yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem
operasi. QGIS bertujuan untuk menjadi GIS yang mudah digunakan dengan
menyediakan fungsi dan fitur umum.
Georeferencing merupakan proses pemberian reference geografi dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sistem koordinat dan proyeksi tertentu. Tujuan proses retifikasi (Georeferencing) untuk dapat tepat berada pada koordinat yang tepat. Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan kadang kala dibutuhkan warping, rubber sheeting dan orthorectification.
Daftar Pustaka
Rahayu, Yeni. 2014. Praktikum SIG Geoferencing. https://www.academia.edu/8737428/Georeferencing
(diakses pada tanggal 15 Oktober 2022)
Tidak ada komentar