Header Ads

Header ADS

( PRAKTIKUM IV ) KELOMPOK 1 : LAYOUT JALAN DAN LAHAN KOTA DENPASAR

    

 

    

LAPORAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

LAYOUT JALAN DAN LAHAN KOTA DENPASAR 

Dosen Pengampu : Putu Perdana Kusuma Wiguna, SSi, M.Sc 



Disusun Oleh :

Nindya Oktaviani                              (2006541033)

Wilda Amelissa Lumban Tobing     (2006541034)

Yuliatin Rahman                               (2006541035)

 

 

 

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2022


BAB I
PENDAHULUAN

1.      1.1 Latar Belakang

           Teknologi telah menjadi bagian perkembangan hidup manusia. Teknologi mencerminkan modernisasi yang memicu pada persaingan untuk menjadi yang paling unggul. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat pesat sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan dalam melakukan berbagai aktifitas terutama dalam bidang pertanian. Teknologi yang digunakan dalam bidang pertanian untuk memperoleh data penutupan lahan adalah melalui kegiatan penafisran citra baik citra resolusi tinggi maupun citra resolusi sedang. Kegiatan tersebut tentu didukung dengan suatu software yang dapat memudahkan dalam pengerjaannya. Software tersebut adalah QGIS. Data yang telah diolah kemudian dibuat dalam bentuk layout peta.

Layout peta merupakan tahap terakhir dalam pembuatan peta. Peta sangat diperlukan oleh manusia untuk berbagai macam kebutuhan, dari yang bersifat kebutuhan pribadi maupun kebutuhan umum. Dengan menggunakan peta dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang akan dicari, mendapatkan informasi yang ingin ditemukan menggunakan peta tentang suatu lokasi atau wiyalah, walaupun belum pernah mengunjungi tempat tersebut.

Layout memiliki fungsi dalam mengatur tampilan peta dan menambah kelengkapan atribut-atribut peta sehingga sesuai dengan kaidah-kaidah kartografi. Kelengkapan-kelengkapan tersebut diantaranya skala, legenda, sistem proyeksi, arah mata angin, grid, dan keterangan lainnya. Praktikum  akan dilakukan pembuatan layout jalan dan lahan kota Denpasar.

2.      1.2 Tujuan Laporan

        Untuk mengetahui langkah kerja Layout Jalan dan Lahan Kota Denpasar 

3.      1.3 Manfaat Laporan

            Untuk mengetahui langkah kerja Layout Jalan dan Lahan Kota Denpasar di dalam qgis 3.26.3 dan juga dengan adanya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi panduan dalam pengunaan dalam qgis 3.26. 

                

                                                                           BAB II

                                                            METODE PENELITIAN

2.1  Alat dan Bahan

    Alat :

    1.Laptop

    2. Mouse

    3. Aplikasi Qgis 3.26


    Bahan :

   1. Peta Jalan dan Lahan Kota Denpasar 


2.2  Prosedur Kerja

1.      Melakukan Persiapan

      Pada tahap persiapan ini dilakukan pengumpulan data-data sekunder baik berupa peta,dll.  Peta-peta penunjang jika diperlukan. 


2.    Proses Pelaksanaan

     Pelaksanaan Kegiatan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu: menginput data, memproses data, kemudian output data.

  


3.      Hasil dan Penyusunan Laporan Praktikum


           
            
                                                                              

                                                                              BAB III

   PEMBAHASAN

1.            3.1 Langkah kerja Layout Jalan Kota Denpasar

                  1. Pertama, masukkan data Jalan 

              

            2.  Kemudian klik Project dan pilih New Print Layout

       
    3. Kemudian akan muncul tampilan Create Print Layout lalu beri nama “ Peta Jalan”

        
    4. Lalu akan muncul layout kosong 
    

    5.   Selanjutnya pilih Add Item, kemudian Add Shape dan Add Rectangle untuk membuat kotak-        kotak agar nantinya peta yang akan kita buat tertata lebih rapi.
        
        6. maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
         
        7.Klik kembali add item >add maps dan masukkan data peta agar terlihat lebih rapih maka ubah skalanya menjadi 50.000
        

    8
.   Lalu klik Edit > Move content dan Lalu tambahkan grid, klik grid, kemudian klik tanda tambah (add a new grid)
        9. setelah diklik akan muncul tulisan “grid 1”, klik tulisan tsb kemudan klik modify grid, berikut tampilannya : 
      
        10. Atur grid type menjadi cross, dan interval menjadi X= 3000, Y= 3500, CRS : EPSG 32750 – WGS 84/ UTM zone (?) (gatau ini lupa aku pokkoknya type filenya yg sesuai kek bapaknya) 50 S
       
        11. Untuk memunculkan koordinat pada peta, dapat dengan mencentang “draw coordinates”          
12    12. Kemudian atur: left (Show Latitude/Y Only; outside frame; vertical ascending)
        
        13. Right (Show Latitude/Y Only; outside frame; vertical descending) 
         
        14. Atur “distance to map frame” menjadi 2,00 mm dan “coordinate precision” menjadi 1, kemudian untuk menambahkan keterangan, dapat dengan mengklik “add item” kemudian “add label” kemudian pilih tempat yang akan diisi keterangan                   
          

        15. untuk mengatur ukuran, tebal dan huruf tulisan dapat dengan klik pada “appearance” “font”. Nanti akan muncul spt gambar dibawah. Untuk menebalkan tulisan dapat mengganti style menjadi “bold” dan untuk mengatur ukuran dapat dengan mengklik “size” dapat diketik secara langsung atau dapat dengan menklik tanda ke segitiga di sebelah kanan.                          
          
        16. dapat diulangi pada area2 yang ingin diisi label dan untuk menambah mata angina dapat klik “add item”, kemudan “add picture”  
            
        17. lalu atur dimana tempat yang akan diberi arah mata angina nanti muncul sendiri simbol setelah mengatur letaknya maka akan muncul seperti gambar dibawah, unutk simbol dapat digunakan sesuai keinginan/ kepentingan. 
            
        18. Untuk menambah scale bar pada peta dapat dengan klik “add item” kemudian “add scale bar” dan blok tempat yang ingin diberikan scale bar. Setelah itu, klik double box pada style.
                

    19. 
untuk menambahkan legenda pada petaa, dapat dilakukan dengan klik “add item” kemudian “add legend”, kemudain blok tempat yang akan menjadi temapt legenda. kemudian dapat mengedit, klik “title : keterangan”. Untuk mengedit tulisan, dapat dengan klik “font and text formatting” kemudian “font style : bold” lalu klik “ok”. Lakukan hal sama untuk pemberian judul.
                
            20. untuk menambahkan peta dibagian petaa inset, caranya sama seperti awal menambahkan peta pada layout. Klik “add item” “add map” kemudian dapat diblok. 
                    
        21. 
untuk menandai area yang ada pada peta jalan, dapat dengan klik “add item” “add shape” “add rectangle” kemudian blok area yang ada pada peta. Kemudain dapat diedit dengan mengatur opacity, hasil setelah diedit.
                    

            22. cara sama seperti menambahkan label sebelumnya, kemudian tulisan diatur untuk “horizontal aligment : center”, “vertica aligment: middle”, mengatur tulisann sama seperti cara sebelumnya. untuk menambahkan lambang unud, dapat klik “add item” “add picture”. kemudian pada item properties picture klik “raster image” kemudian klik “…” disebelah kanan lalu akan muncul seperti dibawah. Setelah memilih dapat klik open. Lalu atur sesuai dengan keinginan.
                
        23. Hasil akhir 
              

 3.2 Langkah kerja Layout Lahan Kota Denpasar
            Lakukan hal yang sama dengan layout jalan diatas !
            1.      Pilih Project dan klik New Print Layout

    2.      Setelah itu maka akan terlihat tampilan seperti dibawah ini lalu kita berikan penamaan “Peta Penggunaan Lahan Kota Denpasar”.

    3.      Setelah klik Ok maka akan muncul tampilan layout kosong

    4.      Selanjutnya pilih Add Item, kemudian Add Shape dan Add Rectangle untuk membuat kotak-kotak agar nantinya peta yang akan kita buat tertata lebih rapi.

    5.      Selanjutnya setelah kotak yang inginkan selesai lalu lanjut dengan  menambahkan peta yang akan di layout dengan memilih Add Item dan klik Add Map untuk memasukkan data peta. Atur posisi yang sesuai agar terlihat rapi.

    6.      Jika ingin mengatur skalanya maka klik Peta dan  atur skala di Item Properties pada sebelah kanan. Lalu ganti skala menjadi 100.000, kemudian pilih Edit dan Move Content untuk menyesuaikan posisi  peta.

    7.      Kemudian jika ingin mengubah tipe garis maka bisa mengubahnya di Grid Type dan masukkan tipe yang diinginkan contohnya : grid type markers dengan style markers,solid, cross, dll.

    8.      Lalu Klik Grid 1  lalu tekan modify gird.

   9.      Untuk menambahkan koordinat geser ke bawah dimenu kanan, Kemudian centang sehingga muncul seperti berikut yang bisa mengatur bentuk dan tata letak koordinat seperti :

a.       untuk grid type diubah menjadi “markers”.

b.      Interval : X (1000), Y = 2000

c.       Blend mode diubah menjadi Multiply

d.      Frame style = Exterior Ticks

e.      Frame size 1 mm

f.        Frame line thickness = 0,30 mm

g.       Untuk draw coordinates :

   1.       Left = Show latitude/ Y only; Outside Frame; Vertical Ascending

   2.       Right = Show latitude/ Y only; Outside Frame; Vertical Descending

   3.       Top = Show latitude/ X only; Outside Frame; horizontal

   4.       Bottom = Show latitude/ X only; Outside Frame; horizontal

   5.       Distance to map frame = 1 mm.

   6.       Coordinate precision= 1

10. Kemudian lanjut kita mmberikan label terhadap peta, tekan Add Item, kemudian Add dynamic text, dan pilih layout name dan atur posisi dan ukurannya.

11.  Kemudian untuk menambahkan simbol penentu arah, pilih Add Picture

12. Kemudian Scale Bar dengan Pilih Add Item Klik Scale Bar dan stylenya pilih double box dan berikan label keterangan di setiap item yang ditambahkan dan atur posisi agar lebih rapi.

13. Untuk menambahkan keterangan system koordinat, dapat dilakukan dengan menekan Add Label kemudian letakkan di posisi yang sesuai agar terlihat lebih rapi.

14. Selanjutnya untuk membuat legenda klik kembali Add Item  pilih  Add Legend sesuaikan dengan peta yang dipakai contohnya : pemukiman,perkebunan,sawah,dll. Untuk menghapus legenda yang tidak diperlukan maka pada Legend Item hapus centang Auto Update.

15. Jika ingin memperkecil ukuran tempat pada columns Count : 2

16. Untuk memasukkkan peta Inset klik Add item pilih  Add Map kemudian kita tarik garis pada kolom dan akan muncul peta inset, setting pada menu map  rotation dengan memilih project CRS. Lalu  klik map frame dengan dan pilih map 1  maka akan muncul fokus peta yang diinginkan. Lalu selesai. 

    Pembahasan :

    Layout merupakan tahap akhir dalam pembuatan peta yaitu penataan peta sehingga nantinya peta terlihat lebih informative dan siap untuk dicetak. Menurut Budiyanto (2002), peta yang telah selesai diedit harus melalui sebuah proses layout untuk siap cetak. Layout adalah sebuah proses menata dan merancang letak-letak property peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label, dan lain-lain. Peta yang di layout dimaksudkan untuk memperjelas dan memberikan keterangan yang benar kepada pengguna peta tersebut. Peta yang telah di layout dengan baik akan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam suatu terapan tertentu. Layout membantu pengguna peta memperoleh informasi yang akurat. Bakosurtanal (1999), menambahkan layout peta merupakan sebuah tahapan akhir dalam pembuatan peta yang digunakan untuk menggabungkan semua hasil pembuatan peta, baik itu berupa view, tabel atau chart ke dalam suatu dokumen yang siap cetak. Hal yang harus diingat dalam membuat layout adalah komponen peta harus masuk dalam peta seperti peta utama, judul peta, arah mata angin, skala (batang dan angka), keterangan (legend), riwayat peta, insert peta, pembuat peta, grid dan koordinat dan lain sebagainya.

            Peta yang telah selesai kemudian dilakukan pembuatan layout. Layout yang dibuat harus berisikan          beberapa informasi penting didalamnya. Terdapat beberapa informasi yang harus dicantumkan             diantaranya adalah:

    1. Judul peta,  digunakan untuk memberi nama tentang peta yang akan diinformasikan.

   2. Mata angin, sebagai pedoman arah pada peta yang digambarkan dalam bentuk garis anak panah, terutama menunjukan arah utara.

   3. Skala, Skala adalah perbandingan jarak antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya. Skala perlu dicantumkan agar penerima informasi dapat mengetahui ukuran yang sebenarnya, terutama jarak dan luas yang ada dalam peta.

  4. Symbol, Simbol adalah tanda-tanda pada peta yang melambangkan objek-objek geografi yang terdapat di permukaan Bumi dan bersifat universal. Guna mempermudah pembacaan peta symbol harus digambar dengan jelas dengan menggunakan warna-warna tertentu.

   5. Legenda, Legenda adalah keterangan tentang symbol-simbol yang terdapat pada peta.

   6.  Garis astronomis, Garis astronomis adalah garis garis khayal yang melingkari bumi secara vertical (garis bujur) dan horizontal (garis lintang).

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuat layout jalan dan lahan Kota Denpasar dengan skala 1:50.000 dan 1: 100.000.  Peta hasil layout tersebut mengandung beberapa komponen-komponen peta yang berisi informasi-informasi yang penting diantaranya judul peta, skala peta, grid koordinat, mata angin,. keterangan, inset, serta simbol Udayana beserta Program Studi. 

                                                             BAB IV

                                                           PENUTUP 

4.1 Kesimpulan

 Layout adalah sebuah proses menata dan merancang letak-letak property peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label, dan lain-lain. Komponen yang harus terdapat didalam peta diantaranya adalah judul, mata angin, skala, legenda, garis astronomis, tahun pembuatan dan  sumber,dll.

4.2 Saran 

                   Sebaiknya dilakukan secara fokus dan  teliti untuk menghindari kesalahan.
        











 








9












Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.